Senin, 21/02/2011 10:32 WIB
Pohon Jabon (Foto: Hen/detikFinance)
Jakarta - Pilihan investasi sektor kehutanan
belum banyak dilirik oleh masyarakat luas. Termasuk investasi menanam
pohon jabon. Padahal jika ditekuni, hasil investasi jabon ini tak kalah
menggiurkan.
Istilah Jabon mulai familiar dikalangan masyarakat
beberapa tahun terakhir. Kepopuleran jabon seakan menenggelamkan pohon
sengon yang sebelumnya sudah banyak dikembangkan.
Jabon sering
diplesetkan dengan istilah 'jati bonsor' (jabon) yaitu jenis pohon yang
mirip jati dengan kemampuan tumbuh yang sangat cepat. Sehingga tak heran
jenis pohon ini cocok sebagai pohon yang kayunya bisa dimanfaatkan
sebagai bahan baku industri kayu seperti plywood maupun industri pulp
maupun kertas.
Kemasyuran pohon jabon sebagai salah satu pohon
yang bernilai ekonomis tinggi, juga telah diakui oleh Menteri Kehutanan
Zulkifli Hasan. Zulkifli menilai, harga jual kayu jabon bernilai tinggi
sehingga cocok untuk investasi masyarakat.
"Satu kubik pohon
jabon sekarang harganya Rp 1,6 juta, kalau harga beberapa tahun lagi,
pasti lebih mahal," kata Zulkifli akhir pekan lalu.
Zulkifli
mengatakan panen jabon bisa dipetik dalam waktu hanya 6-7 tahun paling
lama. Selain buat investasi, menanam jabon juga bisa menjadi saran
mensukseskan program menanam 1 miliar pohon.
"Pohon jabon ini pionir, dimana-mana banyak terutama di Sulawesi, sebagai tanaman endemik," kata Zulkifli.
Sementara
itu Pemimpin Pelaksana Balai Pemeliharaan Tanaman Hutan Jawa Madura
Acad Sudrajat mengatakan gambaran kasar investasi pohon jabon sangat
menggiurkan.
Ia menuturkan modal bibit jabon siap tanam hanya Rp
2.000-2.500. Sementara dengan perhitungan harga satu kubik pohon jabon
Rp 1,6 juta dengan setiap pohon jabon umur 6 tahun bisa diperoleh dua
kubik, sudah terbayang berapa margin yang diperoleh si investor.
"Bayangkan saja keuntunganya luar biasa dari modal Rp 2.500 per pohon menjadi Rp 3 juta," kata Acad.
Hal
ini pun diakui oleh Direktur Pembibitan Kementerian Kehutanan Bejo
Santoso, menurutnya setiap kali panen dalam satu hektar bisa diperoleh
perputaran uang hingga Rp 500 juta. Tawaran investasi jabon, kini
menurutnya sudah menjadi primadona baru untuk investasi.
"Yang
menarik, dari hasil tulisan yang ada hingga kini jabon belum ada
penyakitnya. Di Jawa sudah banyak penampungnya untuk industri plywood,"
kata Bejo.
Acad menjelaskan dengan perhitungan jarak penanaman
3x3 meter, maka setiap hektarnya bisa ditanam 400 pohon. Ia menghitung,
nilai ekonomis penanaman jabon bisa diperoleh dari penanaman pohon
sedikitnya setengah hektar.
"Lahan tergantung milik sendiri, setengah hektar lumayan 200 pohon pun bisa," katanya.
Dikatakannya,
pohon jabon memiliki karakteristik tumbuh baik di ketinggian 0-700
meter diatas permukaan laut. Bahkan kata dia lokasi yang baik jabon
sangat tumbuh baik di kawasan lembah.
Menurutnya jabon memiliki
dua jenis yaitu jabon merah dan jabon putih, dua-duanya memiliki
keunggulan masing-masing. Misalnya jabon merah memiliki karakter kayu
yang keras sedangkan jabon putih sebaliknya.
Untuk urusan bibit,
Acad menuturkan informasi soal bibit bisa diperoleh di pusat-pusat
persemaian yang dibangun kementerian kehutanan. Misalnya pusat
persemaian Cimanggis, Depok yang berlokasi di Jalan Raya Bogor.
Acad
menambahkan, harga bibit saat ini untuk yang sudah disertifikasi
(teruji) Rp 14 juta per Kg sementara untuk yang belum bersertifikat
hanya Rp 3-4 juta per Kg. Biasanya dari 1 kg bibit jabon bisa didapat 20
juta benih, namun jika sudah disemai biasanya akan efektif tumbuh hanya
kurang lebih 2 juta bibit siap tanam.
Ia menghitung dari 1 Kg
bibit yang mencapai 2 juta benih siap tanam, maka setidaknya bisa
ditampung untuk luasan lahan 5000 hektar. Dengan perhitungan setiap satu
hektar bisa ditanam 400 pohon jabon.
Soal pemasaran, menurut
Acad penanaman jabon di wilayah Jawa masih menjanjikan dengan wilayah
lainnya. Hal ini karena di Jawa banyak bertebaran industri-industri kayu
maupun kertas.
"Sekarang di Jawa sudah banyak di Jawa Tengah,
Jawa Timur. Bahkan pembeli banyak yang langsung ke kebon dari pihak
pabrik maupun bandar kayu. Jabon bisa dipakai untuk bahan baku pabrik
kertas, plywood, bahan pertukangan," katanya.
(hen/qom)
sumber dari detik.com dari sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar